Hai salam kenal namaku iza sekarang aku duduk di bangku SMK ada kejadian yang sangat berkenang di benakku yaitu ketika aku SD lebih tepatnya kelas 2 seperti anak SD lainnnya aku menyukai bermain bersama teman-teman sebelumya aku di perintah ibu saya untuk menggunakan hijab sejak kecil, seperti anak sewajarnya aku menolak karna panas dan belum terbiasa . Akhirnya,tibalah hari sabtu di situ aku menjalani hidupku seperti biasanya seperti sarapan pagi, berangkat sekolah, mengikuti pelajaran, dan yang paling penting adalah jajan soto di kantin dan makan bersama satu kelas itu hal yang paling saya rindukan untuk saat ini
Selepas pulang sekolah aku langsung ganti baju cuci, cuci kaki, makan dan yang paling penting adalah menonton tv dari muali pulang sekolah saya mempunyai firasat yang tidak enak tapi entah apa saya bertanya tanya apakah hal buruk akan terjadi?. Sorenya aku mandi seperti biasa untuk menghilangkan perasan yang tidak enk itu aku bernyanyi dengan asiknya lama kelamaan ibu memerintahkanku untuk cepat karna sorenya aku mengikuti penjaian TPQ di dekat rumah
Brukkk….. aku terpeleset karna ketidak hati-hatian ku. Awalnya kukira terpeleset biasa tenyata darah bercucuran dari tangan ku ternyata kulit jari kelingkingku robek tidah hannya mengeluarkan darah tapi daging yang ada di tanagn tidak cukup sampai disitu saat aku memegang kepalaku juga mengeluarkan darah yang terus mengalir
Karna kejadian yang tidak di duga-duga itu aku memanggil ibukku dengan menangis dan menceritakan apa yang kualami. Kupikir ibu akan hawatir atau sedih tapi dugaanku salah ibu marah karna kecerobohan yang ku alami. Akhirnya aku di bawa ibukku ke dokter yang membuka praktek di rumah karna menurut ibukku penangan di Rumah Sakit Umum terlalu lama. Slama di perjalanan ke dokter aku terus menerus karna rasa perih dan sakit yang ku alami
Setelah beberapa menit perjalanan aku samapai di dokter yang bisa menanganiku. Saat sampai di sana aku tidak langsung di tangani karna menunggu antrean terlebih dahulu. Waktu terus berjalan darah yang menetes di tanganku semakin deras. Akhirnya tibalah giliranku saat aku berjalan memasuki ruangan dalam benakku mengatakan “Apakah semua alat itu akan mengenai tubuhku”. Karna yang kulihat adalah berbagai macam alat bedah dan suntik yang snagat banyak karna pemandangan yang kulihat aku semakin histeris saat menangis.
Tibalah operasi yang harus ku jalankan dokter bedah yang menanganiku terus-menerus menenangkan ku dia berkata “udah gak papa gak usah nangis engga di suntik kok, gak bakalan di apa-apain gak sakit tenang aja”. Tapi semua yang di katakan dokter tidak sesuai kenyataan nyatanya aku di suntik di bagian kepalaku yang belakang lebih tepatnya suntik bius untuk menghilangkan rasa sakit yang ku alami
Kurang lebih 1 jam operasi akhirnya selesai karna terlalu lama menangis mataku bengkak dan sangat merah sampai sangat sulit untuk melihat. Tidak cukup samapai disitu jari kelinkingku juga di tangani bedanya tidak di jahit tapi di beri cairan berwara merah kecoklatan karna saat itu aku masih sanagat belia aku tidak tau apa yang di taruh di jariku, yang kurasakan hanyalah perih. Setelah selesai aku pulang ke rumah aku tidak langsung sekolah ke esokkan harinya tapi istirahat terlebih dahulu
Tibalah hari sabtu ada yang beda dari hari ini yaitu aku menggunakan seragam sekolah yang serba panjang dan tak lupa hijab yang ku gunakan awalnya hijab itu hanya untuk menutupi bekas jahitan yang ku alami tapi lama kelamaan aku sadar bahwa hijab itu penting intuk seorang wanita karna tidak semua bagian tubuh wanita boleh di perlihatkan.
oleh zakya alfa nurfaizah dari X TKJ 1